Dosen Universitas Jember Dorong Pemda Lakukan Diskresi

Dosen Universitas Jember Dorong Pemda Lakukan Diskresi

Angka perceraian yang tinggi di Kabupaten Jember pada Tahun 2021 lalu membawa dampak terperanjat Dosen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember, Boedijono. Dari Januari hingga awal Oktober 2021 lalu di Kabupaten Jember tercatat angka perceraian lebih kurang 4.300 kasus dengan penyelesaian kasusnya lebih kurang 400 – 500-an kasus.

Di Kabupaten Ponorogo pelajar usia SMP mengajukan ijin untuk menikah dini. Lalu di Kabupaten Bojonegoro berjalan peningkatan status janda muda. Kemudian tetangga Kabupaten Jember, yaitu Bondowoso angka prevalensi stunting tercatat sebanyak 32 persen.

Rentetan kasus ini menurut kacamata Boedijono dikarenakan sementara itu dipicu pandemi Covid-19 yang mengguncang perekonomian negara hingga keluarga. Kamis 29 Juni 2023 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha di Indonesia ternyata seiring dengan moment Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang sudah tersedia sejak 1949. Dalam raih ketahanan nampak sebenarnya banyak pola yang bisa dilaksanakan pemerintah baik pusat maupun daerah.

«Kondisi ketahanan keluarga yang kuat, keteladanan dan pendidikan sifat yang berkualitas, sebenarnya bisa menjadi solusi menanggulangi itu semua,» kata Boedijono mengingat moment Hari Keluarga Nasional.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi tiap tiap anak dalam belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

«Dalam jalinan tersebut, keluarga berperan untuk mengenalkan tiap tiap anggota keluarga dalam bermasyarakat lebih kurang serta acuhkan pada kelestarian alam,» urainya. Dengan perencanaan yang matang, pertimbangan yang akurat, angka perceraian bisa terkurangi, stunting bisa dicegah, pernikahan dini bisa diantisipasi.

Deputi Inskalrekjarkom Beri Kuliah Umum di Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Sebagai wujud Kerjasama antara BMKG dengan Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia, Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi, Muhamad Sadly diundang dalam Friday Morning Forum (FMF) Series-23 Departemen Teknik Elektro UI untuk mengulas berkenaan Indonesia Tsunami Early Warning Systems (bkipmambon.com): Perkembangan, Penguatan dan Tantangan Kedepan.

Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa Departemen Teknik Elektro yang tengah menjalani Program Sarjana, Magister maupun program Doktor. Antusias yang luar biasa nampak selama kesibukan berlangsung.

Dalam paparannya, Sadly memberikan Tugas Pokok dan Fungsi BMKG dalam mengimbuhkan informasi yang tentang dengan penyelenggaraan meteorologi, klimatologi dan geofisika cocok dengan undang-undang yang berlaku. Lebih rinci ulang Sadly menerangkan tantangan kedepan tentang dengan peringatan dini terlebih Tsunami yaitu teknologi yang berkembang dengan sangat cepat antara lain Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things, Crowd Sourcing dan Instruments and Engineering.

Selanjutnya Sadly termasuk mengatakan produk-produk BMKG dalam mencukupi kebutuhan penduduk dalam menerima informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika antara lain aplikasi infoBMKG dan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi (MHEWS Terintegrasi) yang di bagikan secara gratis kepada stakeholder dan penduduk yang apalagi menjadi acuan Negara lain.

Mengakhiri paparannya, Sadly memberikan peran strategis Univeristas Indonesia terlebih Departemen Teknik Elektro dalam antisipasi gempabumi dan Tsunami yaitu sebagai Center of Excellent di bidang IPTEK Kebencanaan, sehingga bisa menghadirkan inovasi di beraneka antara lain Sistem Observasi, Processing System dan Diseminasi Gempabumi dan Tsunami serta dalam memperkuat Kompetensi dan Kapasitas SDM BMKG dalam bidang Teknologi Gempabumi dan Tsunami.

gmercurycorp@gmail.com
Write